halaman 10


        Peran Kerajaan Sriwijaya
·        Sriwijaya sebagai kerajaan Maritim yang besar
·         Dari bukti-bukti historis yang ada dapat di simpulkan bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan maritime yang mampu menguasai dan mengontrol perdagangan di wilayah Nusantara. Perannya sebagai Negara maritim tidak terlepas dari factor-faktor berikut:
·        Letak Sriwijaya strategis
·        Sriwijaya mempunyai potensi alam sehingga menarik para pedagang untuk singgah di Sriwijaya.
·        Keruntuhan kerajaan maritim Funan (di indo Cina) yang awalnya merupakan penguasa perdagangan di kawasan Asia Tenggara.
·         Keuntungan Kerajaan Sriwijaya sebagai Negara maritim antara lain:
·         Bea masuk barang dagangan yang melewati Bandar-bandarnya.
·         Bea masuk kapal yang melewati wilayahnya dan berlabuh di Bandar-bandarnya.
·         Upeti persembahan dari para pedagang dan raja-raja taklukan.
·         Hasil keuntngan dari perdagangan Sriwijaya sendiri.
·        Sriwijaya sebagai Pusat Agama Budha di Asia Tenggara
·         Sriwijaya merupakan kerajaan budha yang menganut aliran Budha Mahayana. Sebagai pusat agama budha, di Sriwijaya banyak didirikan biara-biara yang didiami oleh ratusan bhiksu. Di Sriwijaya juga didirikan perguruan tinggi yang mengajarkan ilmu dan kebudayaan Budha. Gurunya yang terkenal antara lain Sakyakirti dan Dhamakirti. Sriwijaya juga mengirim bhiksu-bhiksu untuk belajar ke india yaitu ke Nalanda (860 M) yang isinya tentang pembebasan pajak beberapa buah desa agar dapat member nafkah kepada para bhisu dalam sebuah biara yang dibange\un oleh balaputra dewayang merupakan keturunan Mataram dari dinasti Sanjaya yang menjadi raja terbesar Sriwijaya
·        Kemunduran dan Keruntuhan Sriwijaya
§  Pada akhir abad ke-13 M, Sriwijaya telah memngalami kemunduran. Adapun sebab-sebabnya adalah sebagai berikut:
·        Factor Geologis
·         Terjadinya pendangkalan Sungai Musi yang menyebakan Palembang jauh dari pantai sehingga fungsinya sebagai Bandar penting mengalami kemunduran.
·        Faktor Politik
·        Dari sebelah utara Sriwijaya terdesak oleh Siam yang melakukan ekspansi ke selatan yaitu daerah-daerah sebelah utara Malaya.
·        Dari sebelah timur Sriwijaya terdesak oleh Singasari dengan rajanya Kartanegara.
·        Factor ekonomis
·        Perdagangan Sriwijaya mengalami kemunduran.
·        Banyak daerah bawahan yang melepaskan diri sehingga mengurangi sumber pendapatan Negara.

·         RINGAKSAN MATERI

·         Kerajaan Mataram Kuno
§  Kerajaan ini berdiri anatra abad ke-8 sampai 10 M dengan pusat kerajaan berada dipedalaman Jawa Tengah. Sumber-sumber yang mendukung keberadaan Kerajaan mataram Kuno adalah prasasti Canggal dan prasasti Balitung (Mantyasih).
§  Prasasti canggal yang ditulis denngan huruf pallawa dan berbahasa Sanskerta berisi tentang pendirian sebuah lingga (lambng Syiwa) di daerah kunjajra kunja oleh raja Sanjaya. Mendirikan sebuah lingga secara khusus adalah lambangmendirikan suatu kerajaan . oleh karena itulah sanjaya kemudian dikenal sebagai Wamcakarta atau pendiri kerajaan Mataram. Hal tersebut juga menjukan bahwa agama yang di anut adalah aganma hindu Syiwa.
§  Di Mataram Kuno terdapat dua dinas yang pernah berkuasa yaitu dinasti sanjaya dan dinasti sailendra. Mengenai raja-raja dinasti sanjaya, dapat kit abaca pada prasasti balitung (Mantyasih) yang dibuat oleh raja balitung. Pada akhir abad ke-8 M dinasti sanjaya terdesak oleh dinasti syailendra, namun demikian dinasti sanjaya masih mempunyai kekuasaan disebagian Jawa Tengah bagian seslatan. Hal tersebut dapt disimpullkan dari banyaknya candi Hindu di bagian utara dan candi Budha di  Jawa Tengah bagian selatan.
§  Pergerakan kekuasaan tersebut kemungkinan terjadi pada masa raja Panangkaran (pengganti sanjaya). Hal tersebut dapt disimpulkan dari isi prasasti kalasan yang berisi tentang pembangunan sebuah bangunan suci bagi dewi tara dan sebuah biara untuk para pendeta dalam keluarga Syailendra. Bangunan tersebut dikenal sebagai candi kalasan yang merupakan candi budha yang terdapat sebelah timur kota Yogyakarta.
§  Dinasti syailendra mengalami puncak kejayaan pada masa raja indra ( tahun 782-812 M) yang berhasil mengembangkan mataram menjadi kerajaaan agraris maritim. Mataram bahakan dapat menyaingi Sriwijaya dan dapat menguasai perdagangan serta pelayaran di asia tenggara. Raja indra juga bergekar sangramadananjaya. Umtuk memperluas wilayahnya raja indra melakukan perkawinan politik antara putranya yaitu Samaratungga dengan putrid sriwijaya. Perkawinan tersebut melahirkan pramodhawardani dan balaputradewa samaratungga kemudian menggantikan indra sebagai raja.
§  Pada masa pemerintahaanya, samaratungga memerintahkan untuk membangun candi Borobudur yang merupakan bangun suci agama budha. Namun demikian pada masa pemerintahan ini dinasti syailendra mlai mengalmi kemunduran, dan untuk menyelamatkan dinastinya, Samaratungga melakukan melakukan perkawinan politik antara putrinya yaitu pramudhawardani dengan pikatan yang berasal dari keluarga sanjaya.
§  Pramordani kemudian menggantikan Samaratungga sebagai raja Mataram dan merupakan raja terakhir dari dinasti syilendra. Semenjak itu keberadaan dinasti sanjaya mulai tampil kembli melalui peran Pikatan. Hal tersebut menimbulkan kebencian pada diri Balaputradewa. Namun udaha untuk merebut kekuasaan selalu dapat dipatahkan oleh rakai Pikatan. Blaputradewa akhirnya melarikan diri ke Sriwijaya.
§  Rakai pikatan berhasil membangun candi Hindu terbesar yang berada diantara candi-candi budha yaitu Candi Prambanan. Dinasti sanjaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balitung (898-910 M). Dalam perkembangan selanjutnya pusat kerajaan dipindahkan dari Jawa tengah ke Jawa Timur. Perpindahan tersebut dilakukan oleh Sindok yang kemudian berhasil membentuk dinasti baru yaitu dinasti Ishana. Alasan perpindahan tersebut kemungkinan disebabkan karena:
·         Alasan politik, yaitu untuk menjauhkan diri  dari kemungkinan diserang Sriwijaya.
·         Alasan ekonomi, yaitu mencari daerah yang dekat dengan jalur perdagangan.
o   Raja-raja dari dinasti Ishana adalah:
·         Sindok (929-948)
§  Dikenal sebagai pendiri dinasti dan bergelar Sri Ishana Wiramadarmatnuggadewa.kryanya, kitab syang Hyang.
·         Dharmawangsa (991-1016)
§  Usaha yang dilakukan, yaitu menyerang Malaka dan Sriwijaya. Pemerintahan berakhir karena serbuan dari raja Wora-wiri.
·         Airlangga (1019-1042)
§  Usaha yang dilakukan antara lain, menjalin hubungan dengan sriwijayayaitu dengan menikahi putri sriwijaya yang bernama Sangramawijayatunggadewi, ia juga berusaha memakmurkan rakyatnya dengan memajukan pertanian dan perdagangan yang dilakukan dengan cara:
·         Membuat bendungan
·         Membuat Bandar perdagangan di Galuh dan Tuban.
·         Mengembangkan bidang budaya antara lain sastra dengan kitab arjunawiwaha karya Mpu Kanwa.
·         Membagi kerajaan menjadi dua yaitu:
o   Jenggala (Singasari) beribukota di Kahuripan.
o   Panjalu (Kediri) beribukota di Daha.
§  Pembagian tersebut dibantu oleh seorang brahmana sakti yang bernama Mpu Bharada. Airlangga meninggal pada tahun 1049 dan dimakamkan di candi Belahan. Ia digambarkan sebagai Wisnu yang sedang naik garuda.
§  Kerajaan Kediri
·         Pembagian wilayah yang dilakukan oleh Airlangga ternyata masih menimbulkan rasa ketidakpuasan karena dari segi ekonomi dipandang lebih menguntungkan Jenggala, karena jenggala menguasai pada laman yang subur dan menguasai daerah pesisir dengan baik sehingga jenggala dapat hidup secara agraris dan maritim sedangkan Kediri hanya menguasai daerah pedalaman terasingdari laut sehingga hanya hidup dari bidang pertanian saja.
·         Namun karena Kediri mempunyai sumber daya manusia yang handal akhirnya mampu menandingi kejayaan Jenggala. Persaingan antara Jenggala dan kediri akhirnya menjadi perang saudara yang dimenangkan oleh kediri. Kemenangan Kediri atas Jenggala tersebut kemungkinan terjadi pada waktu Kediri dipimpin oleh Jayabaya. Peristiwa penaklukan teersebut akhirnya menjadi latar belakang cerita Bharatayuda karya Empu Sedah dan Mpu Panuluh. Kediri mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Kertajaya (1194-1222 M). Kehidupan Ekonomi masyarakat kerajaan Kediri bersumber dari sektor pertanian, peternakan dan perdagangan.
·         Kehidupan sosial masyarakat Kediri memegang kerjasama yang  amat kuat. Toleransi antar penganut agama pun juga kuat sehingga tidak pernah ada satu pertikaian. Karya sastra yang besar pada zaman Kediri adalah sebagai berikut: Kitab Smaradahana karya Mpu Dharmaja, Kitab Baratayudha Karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, Kitab Hariwangsa dan Gatotkacasrya karya Mpu Panuluh, Kitab Lubdahaka dan Wrtasancaya karya Mpu Tonakung, Kitab Kresnayana karya Mpu Triguna, Kitab Sumanasantka karya Mpu monaguna dan Kitab Arjunawiwaha karya Mpu kanwa.
§  Kerajaan Singasari
·         Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok. Pada masa itu ken Arok adalah tokoh utama yang menghancurkan kerajaan kediri. Berdasarkan kitab Parraton ia diminta oleh Brahmana yang menjadi korban kesewenangan dari raja kediri untuk menyerang kerajaan. Ada beberapa sumber sejarah menceritakan berdirinya kerajaan singasari seperti dibawah ini:
·         Prasasti
§  Prasasti-prsati tersebut adalah
·         Prasasti Balawi. Isinya adalah suatu julukan dari sang raja yaitu “Yang Menjadi Pelindung Permata Dinasti Rajasa.” Angka tahun dari prasasti adalah 1227 saka (35 M)
·         Prasasti Maribong. Berisi tentang keberhasilan kakek raja Sri Jayawisnuwhardana yang dsapat mempersatukan dunia pada masanya. Angka tahun dari prasasti adalah 86 saka (264M)
·         Prasasti Kusmala. Berisi tentang peringatan keberhasilan Raja Rakryan Demung Sang Martabun Rangga Sapu. Angka tahun dari prasasti adalah 272 saka (350 M)
·         Prasasti Po san. Berisi Tentang permaisuri Raja Campa yang berasal dari Jawa dan bernama Tapasi. Angka tahun dari prasasti adalah306 M.
·         Kitab
§  Ada beberapa kitab yang ditemukan dan isinya menceritakan tentang kehidupan kerajaan Singasari. Kitab-kitab tersebut adalah Kitab Pararaton atau katuitunarira Ken Arok.
·         Berita China
·         Sumber sejarah berupa berita dari China yang berasal dari Dinasti  Yuan.